Indonesia dan kawasan Asia Tenggara
diduga menjadi pusat dunia pada akhir Zaman Es. Profesor asal Oxford,
Inggris, Stephen Oppenheimer, mencoba menelusurinya lewat asal usul
bahasa manusia modern. Dalam bukunya Eden in The East setebal 814
halaman itu, Oppenheimer berteori kalau bahasa manusia modern berawal
dari kawasan Asia Tenggara. Saat benua Sundaland tenggelam ketika es
mencair, para penduduk Sundaland yaitu Indonesia dan sekitarnya
berimigrasi ke berbagai belahan dunia.
Mereka bertebaran di muka bumi
8.000-6.000 tahun lalu. Para penduduk Sundaland membawa bahasa mereka
yang kemudian berkembang menjadi bahasa-bahasa dunia yang ada sekarang.
Oppenheimer mengatakan, ada semacam anomali dalam pohon percabangan
kelompok bahasa di dunia, dan itulah kelompok bahasa Austronesia. Inilah
bahasanya orang Indonesia dan orang Oseania. Ada garis tegas yang
membedakan bahasa mereka dengan bahasa di belahan dunia lain.
Diduga, inilah bahasa purba yang tetap
lestari sampai hari ini, ilmuwan menyebutnya Paleo-Hesperonesia. Menurut
ilmuwan, ada 30 bahasa di Indonesia dan juga Malaysia yang masuk
keluarga ini. Di Indonesia misalnya, ada bahasa-bahasa yang ilmuwan pun
bingung memasukkan mereka ke kelompok mana. Hanya faktor geografis yang
membuat mereka masuk keluarga Austronesia.
Sebut saja bahasa Gayo, Batak, Nias,
Mentawai, Enggano. Ilmuwan enggan memasukkan mereka ke keluarga bahasa
Melayu karena memang berbeda. Bahasa Dayak Kayan, Kenyah dan Mahakam di
Kalimantan juga berbeda. Sementara di Indonesia timur ada Bajo yang juga
unik di Laut Sulu, Filipina Selatan. Mereka ini adalah para petualang.
Sebut saja orang Bajo yang gemar berlayar ke Flores, sehingga ada daerah
bernama Labuhan Bajo. Oppenheimer menilai, ketika bangsa-bangsa dari
kawasan ini menyebar, bahasa mereka pun berubah. Namun bahasa di tempat
asal mereka tetap lestari sampai hari ini.
Penelitian Oppenheimer ini tentu
menguatkan penelitian Arysio Santos yang menulis Atlantis: The Lost
Continent. Walaupun, Oppenheimer memiliki teori sendiri yang sama sekali
berbeda. Namun dia mencapai kesimpulan yang sama soal pentingnya
Indonesia di akhir Zaman Es.
(keajaibandunia)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih anda sudah berkunjung ke Blog pencerahan ini, Semoga bermanfaat untuk kita semua. Silahkan berkomentar atau meninggalkan link teman-teman dengan santun peseduluran.