Menurut penelitian sejarah, kata ‘sunda’
ini sudah dipakai oleh pakar ilmu bumi Ptolemeus pada tahun 150 mengacu
pada tiga pulau besar yang terletak di timur India. Kata ‘sunda’ ini
berasal dari bahasa Sansekerta yang bermakna ‘bersinar, terang, putih’.
Istilah inilah yang kemudian dipakai secara luas oleh pakar ilmu bumi
dan kartografer (pembuat atlas) Eropa untuk merujuk pada kawasan yang
pada zaman sekarang ini merupakan wilayah kedaulatan Indonesia.
Sebelum dijajah Belanda, bangsa Portugis
yang pertama kali berkelana di wilayah kita. Mereka mencatat nama-nama
tempat yang sudah didatanginya. Dalam catatan itu pulau-pulau yang
didatangi ditanyakan mereka, para penghuni pulau menjawabnya Sunda.
Portugis mencatat hal tersebut, kepulauan semua ini disebut Kepulauan
Sunda. Lantaran pulau-pulau yang berada di sebelah barat merupakan pulau
yang besar, disebut Kepulauan Sunda Besar (mayor). Kalau pulau-pulau
yang disebelah timur merupakan pulau-pulau kecil disebut kepulauan Sunda
Kecil (minor). Akhirnya juga nama-nama itu yang dicatat dalam bahasa
Portugis, kemudian orang Belanda menerjemahkan dengan bahasa Belanda
menjadi Sunda Eilanden (kepulauan Sunda), yang dibangun dengan Grote
Sunda Eilanden dengan Kleine Sunda Eilanden.Sunda Eilanden atau
Kepulauan Sunda ini yang selanjutnya dinamakan Hindia Timur atau Hindia
Belanda. Tapi ilmuan Jerman memberi nama Indo-nesos (Indo=Hindia, Nesos =
Nusa, Kepulauan, Benua). Dinamakanlah menjadi Indonesia.Yang bercanda
ada yang menulis Indonesia dengan tulisan Arab, jadi dibalik membacanya
(aiSeNoDni), di aksara ini dibaca biasa dengan cara latin (ieu SuNDa
na). Jadi maksudnya Indonesia juga Sunda-Sunda juga.
Menurut sejarah menerangkan Tatar Sunda
dahulu sudah ada yang disebut peta. Memang sebenarnya peta sejarah
dengan peta sekarang tidaklah sama, tapi daripada menerangkan yang tidak
jelas, lebih baik menggunakan peta yang ada saja.Dahulu jumlah orang
masih sedikit, jadi yang disebut negara hanya dibatasi oleh laut, oleh
sungai besar dengan hutan belantara yang tak pernah didatangi orang,
Sekarang batas negara kita dalam sejarah pertamanya, di jaman kita Eropa
menjajah negara-negara Asia dan Afrika. Negara kita dijajah oleh
Belanda, dinamakan Hindia Timur atau Hindia Belanda. Tapi sebelum
dijajah Belanda, bangsa Portugis yang pertama kali berkelana di wilayah
kita. Mereka mencatat nama-nama tempat yang sudah didatanginya. Dalam
catatan itu pulau-pulau yang didatangi ditanyakan mereka, para penghuni
pulau menjawabnya Sunda. Portugis mencatat hal tersebut, kepulauan semua
ini disebut Kepulauan Sunda. Lantaran pulau-pulau yang berada di
sebelah barat merupakan pulau yang besar, disebut Kepulauan Sunda Besar
(mayor). Kalau pulau-pulau yang disebelah timur merupakan pulau-pulau
kecil disebut kepulauan Sunda Kecil (minor).
Akhirnya juga nama-nama itu yang dicatat
dalam bahasa Portugis, kemudian orang Belanda menerjemahkan dengan
bahasa Belanda menjadi Sunda Eilanden (kepulauan Sunda), yang dibangun
dengan Grote Sunda Eilanden dengan Kleine Sunda Eilanden.Sunda Eilanden
atau Kepulauan Sunda ini yang selanjutnya dinamakan Hindia Timur atau
Hindia Belanda. Tapi ilmuan Jerman memberi nama Indo-nesos (Indo=Hindia,
Nesos = Nusa, Kepulauan, Benua). Dinamakanlah menjadi Indonesia.Yang
bercanda ada yang menulis Indonesia dengan tulisan Arab, jadi dibalik
membacanya (aiSeNoDni), di aksara ini dibaca biasa dengan cara latin
(ieu SuNDa na). Jadi maksudnya Indonesia juga Sunda-Sunda juga.
Pada waktu belajar geografi (ilmu bumi)
kita menemui sebutan Sunda Besar (GreaterSunda) dan Sunda Kecil (Lesser
Sunda). Sunda Besar meliputi pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan
Sulawesi, sedangkan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa
Tenggara Timur, dan Maluku. Gabungan dari keduanya di zaman dahulu
bahkan dinamakan kepulauan Sunda (Sunda Islands). Mungkin pernah
tebersit dalam otak kita mengapa di zaman beheula Indonesia dinamakan
Sunda.Menurut penelitian sejarah, kata ‘sunda’ ini sudah dipakai oleh
pakar ilmu bumi Ptolemeus pada tahun 150 mengacu pada tiga pulau besar
yang terletak di timur India. Kata ‘sunda’ ini berasal dari bahasa
Sansekerta yang bermakna ‘bersinar, terang, putih’. Istilah inilah yang
kemudian dipakai secara luas oleh pakar ilmu bumi dan kartografer
(pembuat atlas) Eropa untuk merujuk pada kawasan yang pada zaman
sekarang ini merupakan wilayah kedaulatan Indonesia. Sudah barang tentu
tak persis sekali, misalnya Molucca (Maluku) dan Papua tidak termasuk di
dalamnya dan dianggap sebagai entitas tersendiri.
Pada atlas yang dibuat oleh Giacomo de
Rossi pada tahun 1683, kawasan nusantara ini disebut dengan ‘Isole della
Sonda’ (kepulauan Sunda). Ada juga peta kuno yang terbuat dari perunggu
yang digrafir (engraved copper) tahun 1719 buatan Jerman yang dinamakan
‘Die Inseln von Sonte’ (perhatikan cara mengeja orang Barat yang
menuliskannya dengan ‘sonda’ atau ‘sonte’). Bahkan saya menemukan juga
gambar ‘penduduk Indonesia’ menurut versi mereka pada tahun 1719 itu
yang diberi judul ‘Habitans des Isles dela Sonde’ (penduduk kepulauan
Sunda).
Perjalanan sejarah mencatat bahwa
nama ‘Sunda’ ini kemudian mengerucut merujuk kepada kerajaan yang
berdiri pada abad ke 7 di Pakuan Pajajaran ( kini di sekitar Bogor).
Kerajaan Sunda ini runtuh pada tahun 1579, karena pengaruh kekuatan dari
Jawa dan kolonialis Belanda. Selama masa penjajahan Belanda, wilayah
negara kita dinamakan dengan ‘Nederlands Indie‘ (Hindia
Belanda), namun tercatat pada tahun 1850 seorang antropolog Inggris
bernama J.R. Logan memberi nama tanah air kita dengan Indonesia. Menilik
nama ‘Sunda’ jauh lebih tua dibandingkan dengan ‘Indonesia’, mungkin
ada pertanyaan menggelitik dari Anda ‘Why Indonesia and not Sunda?‘ Pertanyaan ini amat sulit dijawab, karena sejarah mempunyai jalannya sendiri yang tidak linier.
(keajaibandunia)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih anda sudah berkunjung ke Blog pencerahan ini, Semoga bermanfaat untuk kita semua. Silahkan berkomentar atau meninggalkan link teman-teman dengan santun peseduluran.