"Demokrasi itu harga mati.
Demokrasi itu kebenaran sejati.
Demokrasi itu la roiba fi h, tak ada keraguan padanya."
Dengan pandangan yang jernih, Cak Nun mengulas masalah demokrasi di
negeri kita. Demokrasi itu bak ”perawan”, yang merdeka dan memerdekakan.
Watak
utama demokrasi adalah ”mempersilakan”. Tidak punya konsep menolak,
menyingkirkan, atau membuang. Semua makhluk penghuni kehidupan berhak
hidup bersama ”si perawan” yang bernama demokrasi, bahkan berhak
memperkosanya: yang melarang memperkosa bukan si perawan itu sendiri,
melainkan ”sahabat”-nya yang bernama moral dan hukum.
Di
mata Cak Nun, berbagai persoalan apa saja menjadi sangat menarik. Dengan
rasa nasionalisme yang tinggi mengulas masalah pemilihan presiden,
golput, paguyuban ahli surga, bahkan menyentil negeri kita layaknya
Gatotkaca gagah perkasa tetapi menderita sakit lupus. Dan yang tak kalah
penting, bagaimana soal Islam Indonesia yang bersikap ”look up” kepada
Timur Tengah, sementara Timur Tengah cenderung ”look down” kepada
Islam Indonesia. Bagaimana sikap kita terhadap masalah ini?
Seluruh
tulisan Cak Nun memberikan ketenangan batin, mencerahkan hati dan
pikiran kita. Memberikan jalan bagaimana seharusnya kita bersikap
terhadap berbagai persoalan di negeri kita atau mengenai negara lain. (Repositori Emha Ainun Nadjib)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih anda sudah berkunjung ke Blog pencerahan ini, Semoga bermanfaat untuk kita semua. Silahkan berkomentar atau meninggalkan link teman-teman dengan santun peseduluran.